Pembangunan Tol Trans Jawa di Nganjuk tampaknya mulai dilanjutkan lagi. Setidaknya, proyek di titik tengah atau yang menjadi jalur keluar-masuk (interchange) tol di wilayah Ngrengket, Sukomoro. Sejumlah pekerja tampak mulai melakukan pengecekan tanah yang menjadi tahap awal persiapan pembangunan lanjutan tol.
Pantauan Jawa Pos Radar Nganjuk, di Desa Ngrengket, Kecamatan Sukomoro, tepatnya di lokasi yang sudah ditandai dengan sejumlah patok berwarna kuning, ada aktivitas pengecekan tanah yang dilakukan. Sejumlah pekerja terlihat mengebor tanah menggunakan bore log.
Di dekatnya, ada seperangkat diesel dan pompa setinggi 6 meter. Para pekerja dengan baju proyek berwarna biru ini nampak serius melakukan pengecekan tanah hingga sore hari. Beberapa waktu sebelumnya, pengecekan sempat dihentikan karena hujan deras.
Para pekerja ini mengebor tanah sampai kedalaman tertentu. Selanjutnya, hasil pengeboran akan dibawa ke laboratorium untuk dicek lebih lanjut. “Nanti sampelnya bakal dibawa ke laboratorium ITS (Institut Teknologi Sepuluh November, Red),” ujar salah satu pekerja di lokasi.
Widodo, pengawas proyek dari PT Waskita Karya yang bakal membangun tol di sisi tersebut mengatakan, pengecekan tanah keras ini memang dilakukan untuk mengetahui kondisi tanah di wilayah pembangunan tol. Khususnya, untuk pembangunan interchange yang terletak di desa tersebut. “Kira-kira kedalaman 35 meter, agar tahu kondisi tanah kerasnya,” katanya.
Lebih jauh Widodo mengatakan, pengecekan bakal dilakukan di beberapa titik. Meski, saat ini mereka baru mengecek di satu titik. “Mestinya ada beberapa, tapi sementara baru ini,” terangnya.
Berbeda dengan area lain yang pembebasan tanahnya bgelum tuntas, di area yang masuk jalur pembangunan interchange ini, sebagian besar lahannya sudah dibebaskan. Puluhan patok berwarna kuning dan pasak kayu dengan bendera pun banyak terdapat di area ini sebagai pembatas.
Beberapa ada yang diletakkan di dekat rumah-rumah warga yang masuk area pembangunan. Sekaligus pelebaran jalan setempat.
Informasi yang dihimpun wartawan koran ini, proyek Tol Trans Jawa khususnya di wilayah wilayah Kertosono – Wilangan memang tersendat. Salah satunya karena hambatan pembebasan lahan.
Sampai akhir tahun lalu, dari total742 bidang, baru 345 bidang yang berhasil dibebaskan atau sekitar 46 persen. Tahun ini, rencananya proses pembebasan lahan ini bakal dilanjutkan.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Ketua Panitia Pembebasan Lahan Tol di Nganjuk Edy Mutawar mengatakan, proses pembebasan tanah akan tetap dilanjutkan. Namun, untuk teknisnya, pihaknya masih akan melakukan rapat dengan pihak-pihak terkait. “Masih akan dirapatkan,” ujar pria yang juga kepala kantor Badan pertanahan nasional (BPN) Nganjuk ini.
Sebelumnya, pembebasan tanah yang menghabiskan anggaran sekitar Rp 134 miliar, baru akan dilakukan pertengahan November 2015 lalu. Hal ini setelah hasil appraisal atau penaksiran harga tanah kembali dilakukan. Dengan harga ganti rugi yang naik, diharapkan makin banyak warga yang melepaskan lahannya.
Meski demikian, ternyata banyak juga warga yang enggan melepaskan lahannya dengan sejumlah alasan. Mulai sulitnya mencari lahan pengganti meski harga ganti rugi sebenarnya cukup banyak, hingga masalah lahan yang saat ini masih produktif dan dimanfaatkan untuk pertanian. (die/ut)
Sumber : Radar
Sumber : Radar
0 Response to "Pembangunan Tol Nganjuk, pengawas proyek dari PT Waskita Karya Melakukan Tes"
Post a Comment