Jembatan Kelutan, Dibuka dengan Semaan Alquran dan Zikir

Jembatan Kelutan – Papar
NGANJUK - Jembatan Kelutan – Papar bakal segera bisa dilewati. Pemkab sudah memastikan jadwal peresmiannya pada 20 Februari nanti. Sama seperti saat dimulainya pembangunan pertengahan tahun lalu, peresmian nanti akan diisi acara mengaji dan doa bersama.
Sesuai dua spanduk yang terpampang di sisi timur dan barat jembatan, ada ucapan selamat datang pada Majelis Semaan Alquran dan Zikrul Ghofilin yang diiringi tulisan “Dalam rangka peresmian jembatan Kelutan – Papar’ tertanggal 20 Februari 2016”.
Dikonfirmasi terkait hal ini, Sekretaris Daerah (Sekda) Nganjuk Masduqi mengatakan, jembatan akan diresmikan Sabtu (20/2) nanti. Peresmian, kata Masduqi, akan melibatkanmasyarakat sekitar disertai doa bersama.
Dia berharap, jembatan ini bisa bermanfaat dan memberi dampak ekonomi yang positif. “Dengan adanya jembatan, akses transportasi masyarakat lebih mudah. Sehingga, perekonomian juga makin baik,” terangnya.
Pantauan Jawa Pos Radar Nganjuk, jembatan yang melintang di Sungai Brantas ini akan menghubungkan dua kabupaten. Yakni Kabupaten Nganjuk dan Kediri. Desa Kelutan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk dan Desa/Kecamatan Papar, Kabupaten Kediri akan tersambung secara langsung begitu jembatan tersebut dioperasikan.
Kemarin, semua bagian jembatan terlihat sudah terpasang. Termasuk, lampu-lampu penerangan dengan tenaga surya yang terpasang di akses masuk menuju jembatan dan rangka atas jembatan.
Beberapa pekerja terlihat tengah memberikan sentuhan pada bagian akhir jembatan. Seperti mengecek tembok di akses jalan masuk.
Jika menilik papan marmer yang terpasang, jembatan ini juga akan dinamai Jembatan Kelutan. Sebab, meski papan itu terpasang dari akses sisi timur atau wilayah Kabupaten Kediri, papan tersebut tetap bertuliskan, “Jembatan Kelutan, Kecamatan Ngronggot, Kabupaten Nganjuk “.
Selama beberapa hari terakhir, selain pasar dadakan yang digelar di akses jalan menuju jembatan, warga pun sudah curi-curi menyeberangi jembatan ini. Bukan hanya jalan kaki, namun juga sembari membawa sepeda ontel.
Warni, 30, salah satu warga yang biasa lewat di jembatan itu mengatakan, dirinya sudah biasa warga lewat di jembatan tersebut. Meski sampai saat ini, belum ada yang lewat dengan menggunakan motor. “Kalau sepeda juga dituntun. Motor belum boleh,” katanya.
Adapun pasar dadakan di akses jembatan kebanyakan menjual makanan, minuman hingga pakaian dan aneka permainan. Jika cuaca sedang cerah, banyak warga yang berkumpul di area ersebut. Termasuk, sejumlah muda-mudi yang berfoto dan selfie di jembatan Kelutan.
Buka sekitar pukul 15.00, pasar ini baru tutup sekitar pukul 21.00. “Selalu ramai,” ujar Ega, salah satu penjual makanan dan minuman di pasar ini.
Seperti diberitakan, setelah terkatung-katung usai dibangun tiang, abutmen, dan oprit jembatan, 2015 lalu proyek Jembatan Kelutan – Papar diselesaikan. Hanya saja, proyek yang dikerjakan oleh PT Brahmakerta Adiwira asal Jakarta Selatan dengan penawaran sebesar Rp 23,4 miliar ini tak bisa tuntas akhir tahun.
Proyek tersebut molor. Sebab, pemkab maupun rekanan sepakat untuk melakukan pengecekan pada tiang pancang di sisi timur yang diragukan kekuatannya. Setelah dipastikan kuat, finishing langsung dilakukan. Proyek yang anggarannya berada di Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Nganjuk ini baru benar-benar selesai pada awal Februari ini. (die/ut)
Sumber : Radar

0 Response to "Jembatan Kelutan, Dibuka dengan Semaan Alquran dan Zikir"

Post a Comment