NGANJUK – Sejak kemarin, Alun-Alun Nganjuk bersih dari pedagang kaki lima (PKL). Ratusan PKL yang biasanya mengelilingi ruang publik di pusat Kota Nganjuk itu sudah tak terlihat. Agar para pedagang tak balik kucing, petugas Satpol PP pun melakukan penjagaan selama 24 jam.
Penjagaan tersebut, sekaligus untuk mencegah pemanfaatan alun-alun untuk perbuatan mesum atau aksi kejahatan lainnya. Kepala Satpol PP Kabupaten Nganjuk Suhariyono melalui Kasi Penindakan Satpol PP Suprapto mengatakan, penjagaan tak hanya dilakukan di alun-alun saja. Melainkan, juga di beberapa ruang publik di Nganjuk lainnya. “Kami banyak mendapat laporan dari masyarakat tentang adanya pasangan muda-mudi yang diduga berbuat mesum di area publik,” kata Suprapto.
Lebih lanjut Suprapto mengatakan, penjagaan dilakukan untuk memastikan lokasi-lokasi tersebut aman untuk anak-anak. Apalagi, alun-alun sekarang sudah berubah menjadi tempat rekreasi keluarga. Kemarin sore, ratusan warga yang mayoritas anak-anak memang terlihat memadati area alun-alun.
Ratusan orang itu terutama memadati area air mancur, salah satu wahana baru di alun-alun usai direhab 2015 lalu. Sebagian lainnya memilih menghabiskan waktu hingga malam dengan duduk-duduk di sejumlah bangku yang ada di sana.
Di antara ratusan orang tersebut, terlihat empat petugas Satpol PP yang melakukan pengamanan. Mereka berkeliling area alun-alun secara bergantian. Baik di alun-alun bagian selatan maupun di sebelah utara yang baru selesai direhab.
Baca Juga : PKL di alun-alun Nganjuk ditertibkan pagi ini.
Konsentrasi mereka terutama terpusat di sudut alun-alun yang cahayanya remang-remang. Petugas Satpol PP juga mendatangi sejumlah gerobak PKL yang kini berjualan di sisi selatan jalan. “Mas, tolong gerobaknya digeser agak ke timur lagi, biar nggak mengganggu yang lain,” tegur Suprapto pada salah satu pedagang bakso bakar yang masih berjualan di seberang selatan Alun-Alun Nganjuk.
Pantauan Jawa Pos Radar Nganjuk, sejak kemarin siang hingga tadi malam, trotoar di empat sisi Alun-Alun Nganjuk memang sudah bersih dari PKL. Namun, beberapa PKL yang menggunakan gerobak atau sepeda kayuh masih tetap mangkal di seberang selatan alun-alun atau selatan Pendapa Pemkab Nganjuk. Mereka berkumpul di depan ruko yang ada di sana.
Lebih jauh Suprapto mengatakan, anggotanya tak hanya menjaga alun-alun saja. Tiga lokasi lain yang juga menjadi pusat keramaian warga tak luput dari penjagaan. Masing-masing adalah halaman Stadion Anjuk Ladang di Kelurahan Ploso, Kecamatan Nganjuk.
Kemudian, kompleks Taman Pintar dan GOR Bung Karno di Kelurahan Begadung, Kecamatan Nganjuk, serta Taman Pandan Wilis di KelurahanWerungotok, Kecamatan Nganjuk. Penjagaan di empat titik ruang terbuka itu menurut Suprapto tak lepas dari potensi gangguan keamanan dan tindakan asusila di sana.
Empat regu yang dibagi di empat titik itu, lanjut Suprapto, diminga melkaukan penjagaan selama 24 jam. “Selain mengantisipasi perbuatan mesum,juga untuk mencegah tangan-tangan usil yang suka merusak taman,” tegasnya.
Khusus di area halaman Stadion Anjuk Ladang, lanjut Suprapto, Satpol PP menerapkan kebijakkan khusus. Sejak tadi malam, mereka membatasi waktu nongkrong anak-anak muda di kawasan tersebut hanya sampai pukul 00.00 saja.
Selebihnya, anak muda tak bisa lagi nongkrong di deretan warung dan pujasera yang jika malam gelap gulita itu. “Gerbang depannya kami tutup dan gembok. Baru dibuka lagi pagi hari,” ujar Suprapto.
Kebijakan ini, lanjut Suprapto, tak lepas dari laporan masyarakat yang masuk. Lokasi sebelah barat stadion yang gelap itu diduga sering digunakan untuk perbuatan mesum muda-mudi. Dalam patroli yang dilakukan beberapa hari lalu, anggotanya menemukan belasan kondom berserakan di sekitar taman. ”Itu bukti kalau tempat tersebut sering dijadikan ajang mesum pada malam hari,” pungkasnya.(pas/ut)
Sumber : Radar
0 Response to "Satpol PP Siaga 24 Jam, Paska penertiban PKL di alun-alun Nganjuk "
Post a Comment