PACE – Hujan deras yang mengguyur sebagian wilayah Nganjuk tadi malam, lagi-lagi mendatangkan bencana. Kali ini, luapan aliran Sungai Bajulan, di Sumber Air Terjun Roro Kuning, Kecamatan Loceret, yang melewati beberapa desa di Kecamatan Pace, meluap. Hingga pukul 21.00 tadi malam, luapan air sungai mulai merendam jalanan hingga masuk ke teras rumah puluhan warga desa dengan ketinggian air sekitar 50 sentimeter.
Informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Nganjuk, tanda-tanda banjir mulai tampak sekitar pukul 20.00 tadi malam. Saat itu, air sungai setempat meluap di wilayah Desa Babadan, Pace. Karena letaknya berdekatan dengan pemukiman, air kemudian langsung menutup sebagian besar jalanan kampung setinggi sekitar 50-70 sentimeter, atau setinggi lutut orang dewasa.
Beberapa rumah warga yang letaknya rendah pun sempat kemasukan air setinggi mata kaki, terutama di bagian terasnya. “Tim masih menyebar di lokasi, juga di beberapa desa lain. Informasi sementara baru Desa Babadan,” ujar Ektavianto, relawan Search and Rescue (SAR) dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk yang memantau banjir tadi malam.
Sebelum banjir tersebut, kawasan setempat memang diguyur hujan deras sejak pukul 17.00. Awalnya luapan air sungai hanya menggenangi lahan kosong di kiri kanan sungai. Namun, lama-kelamaan mulai melebar ke jalanan kampung dan beberapa teras rumah warga.
Dalam pengawasan yang dilakukan, tim SAR dan BPBD juga memantau sepanjang aliran Sungai Bajulan di beberapa desa lain di sekitar Desa Babadan. Antara lain Desa Banaran, Kecamatan Pace hingga Desa Kedungombo, Kecamatan Tanjunganom, yang akhir Januari lalu terendam banjir akibat tanggul jebol.
Namun, sampai pukul 21.15 tadi malam mereka belum mendapat laporan ada rumah, sawah atau jalanan yang terendam di desa-desa tersebut. “Kami masih patroli untuk mengecek daerah lain,” ujarnya.
Sampai pukul 21.15 semalam, hujan masih turun meskipun intensitasnya ringan. Tim BPBD Nganjuk pun lantas mengecek sejumlah titik rawan lainnya. Misalnya, dam Sungai Tanjung di Kelurahan Ploso, Kecamatan Nganjuk hingga Jalan Raya Kediri-Nganjuk di wilayah Desa Patihan, Kecamatan Loceret.
Tak hanya itu, Desa Joho, Kecamatan Pace juga tak luput dari pantauan. Pasalnya, tim SAR tadi malam juga mendapat laporan jika air bah sempat meluber dan memenuhi jalan raya penghubung antarkabupaten tersebut. “Semua masih kami pantau. Tetapi prioritas kami untuk mengantisipasi air yang masuk ke rumah-rumah warga,” pungkas Ekta.(pas/ut)
0 Response to "Hujan Empat Jam, Jalan Desa Terendam"
Post a Comment