Bupati Nganjuk Pulangkan Eks Pengikut Gafatar Kepada Keluarganya

Dua belas warga Nganjuk mantan pengikut Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar) yang terdiri dari tiga kepala keluarga oleh Bupati Nganjuk Drs. H Taufiqurrahman dikembalikan kepada keluarganya. Dengan menggunakan dua mobil, Selasa ( 26/1) dari aula Balai Latihan Kerja (BLK), Nganjuk di Jl. Lurah Surodarmo, mantan pengikut Gafatar dan keluarganya diantar ke Kecamatan Lengkong dan Kecamatan Prambon. Bupati Taufiqurrahman mengatakan jika kondisi mantan pengikut Gafatar cukup sehat, baik secara mental maupun fisik. Karena itu, Taufiqurrahman menambahkan, pemulangan mereka ke tempat asal adalah sukarela dan tidak ada paksaan. Sedangkan pemerintah daerah hanya memberikan fasilitas dan pendampingan.
“Hari ini, pemerintah daerah menyerahkan kembali para mantan pengikut Gafatar kepada sanak saudara mereka,” terang Bupati Taufiqurrahman.
Bupati Taufiqurrahman melalui pemerintah daerah juga menjamin kelangsungan hidup mantan pengikut Gafatar. Diantaranya dengan memberikan bantuan sembako serta kebutuhan hidup untuk beberapa bulan mendatang. Selain itu pemerintah daerah akan memfasilitasi penuh jika para mantan pengikut Gafatar ingin melakukan transmigrasi. Mengingat, sejak ikut Gafatar para pengikutnya sudah tidak lagi memiliki harta benda bahkan telah keluar dari pekerjaanya.
Dari sisi mental, dikatakan Bupati Taufiqurrahman, Pemkab Nganjuk memberikan pendampingan untuk menghilangkan trauma pasca kepulangan mereka dari kelompok Gafatar. Sedangkan waktunya tergantung dari kondisi mental mantan pengikut Gafatar. “Melalui petugas Dinsosnakertrans, pendampingan akan terus dilakukan sampai mantan pengikut Gafatar benar-benar pulih secara mental,” papar Taufiqurrahman.
Sementara itu, Kapolres Nganjuk AKBP Muhammad Darwis akan menjaga keamanan dan keselamatan mantan pengikut Gafatar asal Nganjuk. Karena hingga saat ini, potensi penolakan masyarakat terhadap mantan pengikut Gafatar, masih relatif tinggi. Namun demikian, diperlukan peran seluruh lapisan masyarakat baik aparat keamanan maupun tokoh agama untuk memberikan pemahaman terhadap masyarakat. “Kami sebagai aparat keamanan tetap akan menggunakan tiga pilar untuk memberikan jaminan keamanan bagi para mantan pengikut Gafatar,” tegas Kapolres Nganjuk.
Kapolres Nganjuk juga berharap proses sosialisasi para mantan pengikut Gafatar dengan masyarakat setempat dapat berjalan dengan baik sehingga tidak akan muncul gejolak. Disamping itu, situasi keamanan dan ketertiban di wilayah secara keseluruhan juga terkendali.
Sebelumnya, ada keragu-raguan dari sejumlah kalangan masyarakat untuk menerima kembali kepulangan mantan pengikut Gafatar ke desa masing-masing. Untuk itu unsur keamanan dari Polri maupun TNI serta aparat pemerintah daerah berperan aktif meredam konflik horizontal antara mantan pengikut Gafatar dengan masyarakat setempat.
“Penolakan dari masyarakat terhadap pemulangan para pengikut Gafatar tersebut memang ada. Tetapi peran aparat lain seperti camat, kepala desa dan TNI akan memberikan pemahaman kepada warga desa yang akan menerima kepulangan mantan pengikut Gafatar,” ujar Kapolres Nganjuk.
Seperti diberitakan Adakitanews.com, tiga kepala keluarga yang ditampung di Kantor BLK dan telah dipulangkan adalah suami istri Samsudin, 45, dan Suprihatin,44, warga RT 06 RW 02 Desa Kedungmlaten Kecamatan Lengkong. Pasangan suami istri tersebut bersama tiga anaknya yakni, Mashudi Mas’ud, 19, Masruro Dwi,15, dan Masruroh Rurui,8.
Kemudian pasangan Fendi Wijaya,27, dan Martin Mega,26, asal RT 13 RW 02 Dusun Dukuh Desa Sugihwaras Kecamatan Prambon bersama anaknya Cika Azzahra yang berusia satu tahun. Sedangkan Sutini, 35, bersama tiga anaknya Lendi, 12, Defdan,4, dan Tristan,2. Sementara suami Sutini yang bernama, Sukadi, 40, saat ini masih berada di Polda Kalimantan Barat, untuk diperiksa pihak Kepolisian.(Adv/Jati)

Sumber : Adakitanews

0 Response to "Bupati Nganjuk Pulangkan Eks Pengikut Gafatar Kepada Keluarganya"

Post a Comment