Nganjuk - Lereng hutan Gunung Wilis di Dusun Bruno, Desa Ngliman, Kecamatan Sawahan, Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur, dilanda bencana longsor sore ini, 8 Februari 2016 sekitar pukul 16.00. Ketinggian material longsoran mencapai 60 meter dan panjang 20 meter, meluncur deras ke dasar tebing kemudian menimbun sungai irigasi dan 3 tandon air minum warga dusun setempat. Beruntung tidak ada korban jiwa dalam insiden tiba-tiba tersebut.
Ketika longsor terjadi, dusun yang terletak di tepi Hutan Wilis itu memang sedang diguyur hujan deras. Air kemudian merontokkan lapisan tanah berlumpur bercampur kerikil dan batuan. Warga yang mendengar gemuruh suara longsor dari kejauhan dikabarkan sempat panik lalu berhamburan keluar rumah.“Material longsor cukup banyak, tetapi tidak sampai mendekati rumah warga,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk Soekonjono, beberapa jam usai kejadian.
Ketika longsor terjadi, dusun yang terletak di tepi Hutan Wilis itu memang sedang diguyur hujan deras. Air kemudian merontokkan lapisan tanah berlumpur bercampur kerikil dan batuan. Warga yang mendengar gemuruh suara longsor dari kejauhan dikabarkan sempat panik lalu berhamburan keluar rumah.“Material longsor cukup banyak, tetapi tidak sampai mendekati rumah warga,” ujar Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk Soekonjono, beberapa jam usai kejadian.
Sampai semalam sekitar pukul 20.00, warga dusun setempat masih berjaga-jaga jika terjadi longsor susulan. Apalagi, jarak perkampungan terdekat dengan titik longsor kurang dari 100 meter. Menurut Soekonjono, rencananya Selasa pagi 9 Februari 2016 pihaknya bekerja bakti bersama warga dan TNI Polri, untuk membersihakn material. Terutama, material yang menutup sungai irigasi dan 3 unit tandon air minum warga. “Kami juga berjaga-jaga mengantisipasi longsor susulan, karena hujan lebat masih bisa terjadi sampai beberapa hari ke depan,” pungkas Soeko. (ab)
Sumber : Matakamera
Sumber : Matakamera
Selalu hati-hati dan waspada
ReplyDelete