Jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Jatikalen, Nganjuk, dan Kecamatan Ploso, Jombang, ambles dini hari kemarin (6/2). Badan jalan beraspal di Desa Dawuhan, Kecamatan Jatikalen, itu longsor di sisi utara selebar sekitar 2 meter.
Dengan kata lain, longsor memakan hampir separo badan jalan selebar total 5 meter tersebut. Akibatnya, lalu lintas (lalin) di jalur alternatif Nganjuk–Surabaya itu lumpuh sebagian.
Berdasar informasi yang dihimpun Jawa Pos Radar Nganjuk, musibah tersebut diperkirakan terjadi pukul 01.00 atau sesaat setelah hujan reda di Kecamatan Jatikalen. Sebelumnya, wilayah timur laut Nganjuk itu hujan dengan intensitas sedang dan deras sejak Sabtu sore (5/2).
Hujan mengguyur 9 jam sejak sekitar pukul 16.00. Akibatnya, sungai kecil di sisi utara jalan raya tersebut meluap. Luapan sungai tersebut menggerus sedikit demi sedikit lapisan tanah di bawah aspal jalan. ’’Ada tebing kecil sedalam 3,5 meter di sisi selatan jalan,’’ kata Ektavianto, relawan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Nganjuk, di lokasi kemarin.
Hujan maupun luapan air sungai kecil itu memicu longsor. Fondasi badan jalan pun ambles sepanjang 15 meter dengan kedalaman 3,5 meter. Saat insiden tersebut terjadi, tidak ada kendaraan roda dua dan empat yang melintas. ’’Longsor terjadi tengah malam atau dini hari saat suasana jalan sepi,’’ ujar Ekta. Biasanya jalur tersebut ramai kendaraan dari dua arah, baik jurusan Jombang maupun Nganjuk.
Kemarin sekitar pukul 07.00, puluhan warga dan perangkat desa bersama aparat polsek, koramil, dan BPBD Nganjuk bekerja bakti membersihkan lokasi. Mereka menyingkirkan tanah dan kerikil yang meluber sampai ke utara jalan. Tetapi, material longsor belum bisa dievakuasi maksimal di dasar sungai. Petugas pun memasang palang dan peringatan tanda bahaya agar pengguna jalan yang melintas tidak terperosok.
’’Penanganan lanjutan masih menunggu koordinasi dengan PU,’’ kata Kepala Pelaksana BPBD Nganjuk Soekonjono. Yang dimaksud adalah Dinas PU Bina Marga Nganjuk selaku satuan kerja (satker) yang bertugas memelihara jalan di Nganjuk. Rencana darurat yang akan dilakukan ialah menimbun lubang ambles dengan menggunakan tanah uruk dan pasir.
Kaur Bin Ops (KBO) Polres Nganjuk Iptu Rony Yunimantara mengatakan, kondisi longsor maupun badan jalan yang ambles di lokasi membawa dampak terhadap kelancaran lalu lintas. Sebab, separo ruas jalan yang biasanya dilalui kendaraan kini tidak bisa dilintasi.
Pihaknya terpaksa mengklasifikasi dan membatasi kendaraan yang bisa melintas di sekitar lokasi. Yakni, mobil berukuran sedang dan sepeda motor. ’’ Truk besar tidak bisa lewat. Kami sarankan mengambil jalur lain,’’ ujar Rony. Dia membenarkan bahwa jalan tersebut adalah alternatif untuk menghindari kemacetan di jalur Solo–Surabaya via Kertosono. (pas/c4/dwi)
0 Response to "Hujan 9 Jam, Jalan raya yang menghubungkan Kecamatan Jatikalen, Nganjuk Ambles"
Post a Comment