Hujan deras yang disertai petir, Senin (18/1) di Nganjuk menewaskan Tiran ,70, petani dari Dusun Bulurejo Desa Mojorembun Kecamatan Rejoso Kabupaten Nganjuk. Tiran tewas tersambar petir saat sedang menutupi hasil panen bawang merah miliknya, Informasi yang dihimpun tim adakitanews.com, kejadian tewasnya Tiran kali pertama diketahui Su, 30, warga Desa Talang Kecamata Rejoso saat mencari rumput usai hujan deras disertai petir reda. Saat asyik menyabit rumput, Sus melihat seseorang tengkurap di pematang sawah. Melihat ada orang tergeletak dia berupaya melihat dari dekat, teryata orang tersebut sudah tidak beryawa.
“Setelah saya lihat dari dekat ternyata sudah tidak bernyawa. Saya langsung minta ke orang-orang disekitar,” ujar Sus
Beberapa warga sekitar melaporkan ke perangkat desa dan diteruskan ke Mapolsek Rejoso. Iptu Hadi Prayitno Wakapolsek Rejoso saat dikonfirmasi di TKP mengatakan, sesuai hasil pemeriksaan Tim Inafis Polres Nganjuk korban meninggal akibat tersambar petir saat menutupi hasil panen bawang merahnya.
“Tidak ada tanda-tanda kekerasan ditubuh korban, korban murni meninggal dunia akibat tersambar petir,” ungkap Wakapolsek Rejoso.
Ditambahkan oleh Iptu Hadi, akibat kejadian itu korban mengalami luka di kepala sedalam 2 cm panjang 10 cm, luka memar di bagian pundak dan paha. Dan atas permintaan keluarga pada pukul 17.15 pihak keluarga membawa korban ke rumah duka di Dusun Bolurejo RT 02 RW 01 Desa Mojorembun, Kecamatan Rejoso guna disucikan dan dimakamkan. “Ada luka bakar disebagian tubuhnya,” pungkas Iptu Hadi Prayitno.(Jati)
Sumber : adakitanes
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 Response to "Demi Bawang Merah, Petani Nganjuk Tewas Tersambar Petir"
Post a Comment