Ajarkan Past Tense Lewat Lagu Yesterday

Guru SMP Negeri 1 Nganjuk ini mengenalkan metode belajar bahasa Inggris dengan bernyanyi. Mulai lagu anak-anak hingga milik grup legendaris The Beatles. Hasilnya, bisa mengangkat prestasi siswa. Plus, mengantarkannya jadi guru berprestasi ketiga tingkat Jatim.
ANTUJI H. MASROH, Nganjuk
---

Halaman SMPN 1 Nganjuk riuh-rendah oleh suara siswa yang berhamburan dari dalam kelas. Maklum, pas waktunya pulang sekolah. Para siswa berseragam putih-biru itu kemudian ’menyerbu’ deretan pedagang kaki lima di luar pagar sekolah yang berada di depan alun-alun tersebut. Pedagang siomay, pentol celup, batagor, dan makanan khas untuk anak sekolahan lainnya itu dikerubuti para siswa.

Sementara, di ruangan sekolah itu belum benar-benar kosong. Ada wanita dengan rambut sebahu tengah menunggu. Wanita itu berkemeja batik dipadu rok hitam. Kata-kata santun tapi berwibawa langsung meluncur begitu koran ini menghampiri. "Apa kabar? Wah jadi nggak enak saya, masa wartawan ditanya wartawan?" kelakar wanita itu.


Winarsih, nama wanita itu, adalah guru bahasa Inggris di SMPN 1 Nganjuk. Namun, Bu Win, panggilan akrabnya, juga pembina kegiatan jurnalistik di sekolah itu. Yang tugasnya mulai menggelar diklat hingga penerbitan tabloid sekolah.

Tapi, yang membuat wanita itu diwawancarai adalah prestasinya sebagai guru berprestasi Jatim. Meskipun hanya menduduki peringkat ketiga, kreativitas yang diusung wanita kelahiran 17 Juni 1968 itu layak diacungi jempol. Metode belajar yang diterapkannya mengacu metode pembelajara masa depan. Di mana para pendidik dituntut membuat siswanya tidak tertekan. Tidak bosan dan merasa senang saat belajar.

"Saya gunakan lagu-lagu untuk mengajarkan bab-bab tertentu dalam pelajaran bahasa Inggris," kata wanita yang juga bersuamikan guru SMP, Hery Winarto, ini.

Cara itu, menurut alumni STKIP PGRI itu, muridnya merasa senang. "Yang paling penting anak-anak cepat hafal kosa kata dan cara pengucapannya secara benar," kata wanita yang pernah mengajar di SMPN 1 Wilangan itu.

Lagu-lagu yang dia gunakan beragam. Mulai lagu sederhana ciptaannya sendiri, menggubah lagu-lagu Indonesia yang sudah ada ke dalam bahasa Inggris, sampai ’mengimpor’ lagu-lagu yang memang berbahasa Inggris. Pemilihan lagunya sesuai tema pelajaran. "Misalnya untuk tema past tense, saya gunakan lagu Yesterday (lagu yang dipopulerkan The Beatles, red)," katanya.

Alasannya, dalam lagu itu banyak menggunakan kalimat lampau. Yang bisa membuat siswa mudah memahaminya.

Bila masuk pada pelajaran kata-kata kepemilikan, pendidik yang juga pernah mengajar di SMA 1 Nganjuk itu memilih lagu berjudul ’I Have A Dream’. Lagu yang terakhir didaur ulang dan dipopulerkam oleh boyband Westlife. "Soalnya banyak penggunaan kata-kata kepemilikan seperti have, jadi para siswa cepat hafal dan mengerti penggunaannya," kata mantan pengajar SMP Karya Dharma Wilangan itu.

Namun, tak jarang dia menggunakan lagu-lagu sederhana yang sudah dikenal oleh anak didiknya. Mulai dari lagu ’Balonku Ada Lima’, ’Pelangi-Pelangi’, atau yang lain. "Tapi sudah saya gubah liriknya jadi bahasa Inggris," tuturnya.

Bagaimana hasilnya? Dari hasil penelitiannya yang dituangkan dalam karya tulis berjudul ’Penggunaan Lagu-Lagu Sebagai Model Pembelajaran Untuk Meningkatkan Efektivitas Pengajaran Speaking di Kelas VII SMPN 1 Nganjuk’ cara itu ternyata cukup signifikan mengangkat kemampuan siswa. Dari hasil studi kasusnya, dia mencatat siswa yang diajar dengan metode itu mampu mampu mendapatkan nilai ulangan yang memuaskan. "Dari 40 anak, 98 persen di antaranya berhasil mendapat nilai di atas 75," terangnya. Padahal, sebelum diajar dengan metode itu nilai mereka sebagian besar kurang dari 75.

Menurut Winarsih, ide penggunaan metode menyanyi itu diperolehnya karena hobinya. Ya, Winarsih mulai kecil sangat suka menyanyi. Saat kuliah dia bahkan pernah jadi anak band. "Pokoknya semua ide, unek-unek biasanya saya tuangkan dengan bernyanyi," pungkasnya. (**)

sumber : Jawa Pos dotcom

Tweet